Ketulusan Upacara Ritual

Keputusan untuk mulai mengairi sawah dan menanam bibit padi baru disepakati oleh para petani dalam rapat subak. Setiap petani memohon restu dari para dewa dan dewi di pura air mereka, dimulai dengan percikan air suci pada tugu pemujaan di hulu persawahan. Sejak saat itu, pertumbuhan padi dirayakan melalui rangkaian ritual di tugu-tugu pemujaan dan pura-pura air. Nama-nama ritual yang menandai pertumbuhan padi meliputi “Menjemput Air,” “Penyiapan Lahan,” “Penanaman Bibit,” “Pertumbuhan,” “Bulir Pertama,” “Perayaan Padi Muda,” “Berbunga,” dan “Panen.”

Setiap upacara ritual melibatkan beragam sesajen dan mantra khusus, mulai dari menghaturkan kembang di tugu-tugu subak hingga prosesi agung di pura-pura air. Pelaksanaan beragam upacara ritual ini mengingatkan saling ketergantungan antara anggota subak dan ketulusan dedikasi kepada para dewa dan dewi, termasuk Dewi Sri, Dewi Padi dan Kesuburan; Pertiwi, Dewi Bumi; dan Dewi Danu, Dewi Danau.