Dewi Danau memberkahi para petani dengan air yang berharga, tetapi bagaimana air ini seharusnya dibagi?
Selama berabad-abad, para petani telah mempraktikkan pengelolaan sawah berundak secara gotong royong demi menjaga keberlanjutan panen yang baik. Secara teori, petani di hulu yang lebih dekat dengan sumber air utama bisa saja memaksimalkan panennya dengan mengambil lebih banyak air. Namun, hal ini akan mengurangi jatah air bagi petani di hilir, menciptakan ketidakadilan. Dengan mengelola sistem irigasi demi kepentingan bersama, subak tidak hanya memastikan keadilan, tetapi juga mengendalikan hama padi.
Padi rentan terhadap berbagai hama, termasuk tikus, serangga, dan penyakit tanaman. Untuk mengatasi hal ini, rapat subak memberi kesempatan kepada para petani untuk mencegah serangan hama dengan menghilangkan habitatnya. Jika para petani menanam dan memanen padi pada waktu yang berbeda tanpa koordinasi dengan tetangga, hama padi dapat dengan mudah berpindah dari satu sawah ke sawah lain setelah setiap panen dan terus berkembang biak. Sebaliknya, panen serempak memungkinkan petani untuk membiarkan sawah tetap tergenang, sehingga hama kehilangan sumber makanan. Hanya melalui kerja sama dan perencanaan yang cermat, para petani dapat memastikan ketersediaan air bagi semua orang untuk memulai penanaman serentak, sekaligus meminimalkan kerugian akibat hama.Ambil peran sebagai petani padi dan coba pecahkan masalah ini dalam permainan interaktif ini.