Sawah Berundak
di Lereng Gunung Berapi

Danau kawah yang tersebar di Bali adalah waduk alami yang menampung air hujan, tetapi danau-danau ini tidak memiliki sungai sebagai perlintasan air keluar. Sebaliknya, air dari danau-danau ini meresap ke dalam tanah dan secara perlahan muncul dari ratusan mata air di lereng gunung berapi. Ketika air hujan terkumpul dan mengalir ke hilir melalui kali dan sungai, cucuran air membawa hara mineral dari batu paras ke persawahan, menyuburkan padi yang sedang tumbuh.

Setiap sistem irigasi lokal bermula dari mata air atau bendungan di sungai. Para petani yang berbagi air dari sumber yang sama, akan membentuk dan bergabung dalam sebuah subak. Saluran irigasi membagi air ke sawah-sawah melalui selokan-selokan, memastikan bahwa para petani di hilir menerima air secara adil. Para petani tidak dapat membeli atau menjual air. Malahan, mereka menghaturkan persembahan di tugu-tugu pemujaan dan pura-pura air sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada Dewi Danu, Dewi Danau, atas anugerah air yang berlimpah.